PERINGATAN HARI PRAMUKA KE – 53 DI BATANG HARI MERIAH YANG BERPRESTASI DAPAT TROPY DAN HADIAHDiposting Oleh DISKOMINFO Kab. Batang Hari | Berita Daerah | Selasa, 26 Agustus 2014 - 12:55:40 WIB
Muara Bulian, Humas.
Puncak Hari Pramuka ke-53 tahun 2014 tingkat Kabupaten Batang Hari diperingati dalam suatu Apel berlangsung, Selasa 26 Agustus 2014 dihalaman Kantor Bupati Batang Hari, bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Batang Hari Sinwan, SH dihadiri para Unsur Forkompinda BatangHari, Ketua TP. PKK Kabupaten Batang Hari Ny. Siti Fatimah Sinwan, para Kepala SKPD Pengurus Kwarcab dan Kwaran dilingkungan Pemkab Batang Hari, para utusan anggota Pramuka serta undangan lainnya.Acara ditandai dengan Pengucapan Pembukaan UUD 1945, Pancasila dan Dasa Dharma Pramuka oleh Petugas tersebut berlangsung khitmad.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka DR. H. Adhyaksa Dault, M.Si dalam sambutan tertulisnya pada Peringatan HUT Ke – 53 Gerakan Pramuka tahun 2014 yang dibacakan Sinwan SH mengucapkan selamat berulang tahun kepada para anggota, Pelatih dan Pembina Pramuka di seluruh tanah air serta di kantor-kantor perwakilan di luar negeri. Semoga peringatan Hari Pramuka ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan peran dan aktivitas Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan dalam membangun tunas-tunas muda yang memiliki watak, kepribadian, karakter dan jati diri bangsa yang kokoh.
Era globalisasi dewasa ini penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling utama. Untuk itulah, kita ingin membangun manusia yang memiliki karakter, serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat. Bukan hanya membangun manusia atau pemuda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga pemuda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia. Karena pemuda demikianlah yang akan sanggup menghadapi tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan di negeri ini, serta sanggup untuk menatap masa depan dengan lebih baik. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka masih dan tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Revitalisasi Gerakan Pramuka telah berjalan delapan tahun yang bertujuan utama yaitu untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka dan untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka. Dalam kurun delapan tahun ini memang menunjukan hasil yang menggembirakan walau harus diakui bahwa masih besar tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dan oleh kaum muda Indonesia kita. Bahkan masalahnya semakin berat sejalan dengan makin bertambahnya penduduk, juga mengingat percepatan pertumbuhan masalah kaum muda lebih cepat dibandingkan dengan solusi yang dapat dilakukan. Pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia,dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.
Saat ini, kaum muda dihadapkan pada dua masalah besar yaitu yang berkaitan dengan masalah sosial dan masalah kebangsaan. Masalah sosial meliputi penggunaan NAPZA dan obat terlarang; hubungan seksual pra-nikah dan aborsi yang disebabkan pergaulan bebas; perkelahian, tawuran dan kekerasan, serta kriminalitas remaja. Sedangkan masalah kebangsaan meliputi antara lain solidaritas sosial rendah; semangat kebangsaan rendah; semangat bela negara rendah; dan semangat persatuan dan kesatuan rendah. Hampir setiap hari mass media cetak dan elektronik memberitakan bahwa gambaran kaum muda masih mengalami tingginya angka putus sekolah; sulitnya mendapatkan pekerjaan karena terbatasnya ketrampilan yang dimiliki; rendahnya rasa hormat kaum muda kepada orang yang lebih tua dan para guru; perubahan gaya hidup yang menjurus pada perilaku tidak sehat, meningkatnya perilaku merokok pada usia muda. Gerakan Pramuka berperan penting sebagai lembaga pendidikan non formal yang tujuan utamanya adalah untuk membentuk kaum muda berkarakter, menanamkan semangat kebangsaan, dan meningkatkan keterampilan. Untuk itulah, kerjasama dengan berbagai pihak sangat diharapkan, karena kaum muda merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia yang harus diselamatkan dari cengkraman berbagai masalah.
Dalam kurun satu dasawarsa dapat dicatat 3 (tiga) moment penting perkembangan Gerakan Pramuka yaitu Presiden RI telah mencanangkan kembali Revitalisasi Pramuka pada Hari Pramuka tahun 2006 yang saat ini tampak keberhasilannya dengan semakin marak kegiatan kepramukaan di berbagai daerah, terbitnya UU Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka yang memperkuat legalitas Pramuka di negeri ini. Dengan telah terbitnya Undang-Undang tersebut maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan pada saat ini tidak lagi hanya sekedar mengisi masa senggang kaum muda dengan berbagai kegiatan yang positif, tetapi menjadi kewajiban setiap warga negara untuk mengimplementasikannya dan masuknya pendidikan kepramukaan ke dalam kurikulum 2013 sebagai ekstra kurikuler wajib yang mulai diberlakukan pada bulan Juli 2014 ini.
Gerakan Pramuka akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga, dan pendidikan formal di sekolah. Hal ini mengingat pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter. Sedangkan peranan keluarga sebagai pelaku pendidik informal yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting. Sementara persoalan kaum muda sering terjadi diantara rumah dan sekolah, maka menjadi penting peranan Gerakan Pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda yang terjadi tersebut. Kerjasama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non formal dan pendidikan informal dalam keluarga sangatlah penting dan menjadi keharusan.
Kemajuan bangsa dan negara kita dalam dua puluh, tiga puluh atau lima puluh tahun yang akan datang, terletak di tangan kaum muda. Kaum muda saat ini akan menjadi pelaku sejarah yang menentukan kemajuan bangsa kita. Kita ingin pada peringatan 100 tahun kemerdekaan bangsa kita, di tahun 2045 mendatang, bangsa kita tampil sebagai bangsa yang unggul dan maju.
Revitalisasi Gerakan Pramuka terus kita arahkan pada pemantapan pembinaan karakter bangsa. Revitalitasi Gerakan Pramuka kita arahkan pula, untuk memantapkan komitmen generasi muda terhadap empat konsensus dasar bangsa kita yaitu, Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pemantapan empat konsensus dasar ini atau empat pilar kehidupan bernegara itu, insya Allah dapat memperkokoh idealisme, cita-cita, dan militansi kaum muda untuk menjadi komponen bangsa yang cerdas, unggul, tangguh, penuh daya inovatif, dan tetap bersatu. Komponen bangsa yang mandiri, dan tegar. Dengan empat konsensus dasar itu pula, kita ingin menjadikan kaum muda kita memiliki akhlak kepribadian yang luhur dan mulia, memiliki sikap toleran, dan humanis, serta siap bersaing di era global.
Untuk mengimplementasikan pendidikan kepramukaan, Gerakan Pramuka telah memperbaharui sistem pendidikan kepramukaan. Pada saat ini pendidikan kepramukaan telah memiliki kurikulum baru, akreditasi gugusdepan serta sertifikasi dan lisensi para Pembina juga telah berhasil disusun. Sekarang ini masih dalam tahap pelaksanaan ujicoba pelbagai konsep tersebut khususnya akreditasi, sertifikasi dan lisensi yang nantinya akan diberlakukan secara nasional. Jadi aspek regulasi dan sistem pendidikan kepramukaan telah berhasil diwujudkan, dan tinggallah implementasi di lapangan yang perlu pengawalan dan evaluasi. Oleh karena itu, mulai tahun 2015 harus mulai menerapkan akreditasi gugusdepan secara menyeluruh. Gugusdepan yang buruk tidak akan dibekukan, melainkan akan dibina terus sehingga memperoleh standar minimal dalam mendidik peserta didik.
Untuk memajukan organisasi diperlukan kemandirian pembiayaan yang hingga saat ini Gerakan Pramuka masih belum berhasil, dan masih memerlukan kerja keras kita semua. Pembiayaan yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan Pramuka memang sangat besar. Rasanya belum memungkinkan iuran yang diperoleh dari anggota. Mengingat sebagian besar anggota Pramuka berasal dari keluarga yang kurang mampu, maka tidaklah dapat menarik iuran tersebut dari mereka. Sebaliknya justru para anggota tersebut sangat memerlukan bantuan.
Pembiayaan Kegiatan kepramukaan tidaklah mungkin selalu bergantung pada bantuan pemerintah. Untuk menjaga otonomi dan independensi organisasi, Gerakan Pramuka harus memiliki sumber dana sendiri. Untuk itu, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU Nomor 12 tahun 2010, bahwa Gerakan Pramuka dimungkinkan untuk membentuk badan usaha dan mengelola aset yang dimiliki sehingga secara ekonomis dapat memberikan pendapatan bagi organisasi untuk membiayai operasional kegiatan. Untuk itulah, kiranya seluruh kwartir dapat memikirkan dan berupaya untuk membentuk unit usaha yang dimaksud. Sebagai langkah awal, setiap kwartir perlu melakukan pendataan asset yang dimiliki. Selanjutnya aset yang dimiliki dan dinilai pemanfaatannya, dan dapat dikembangkan menjadi kegiatan usaha. Tentu saja pengembangan dan pengelolaan asset dalam bentuk badan usaha tersebut dapat dilakukan secara sendiri maupun bekerjasama dengan pihak ketiga, sepanjang menguntungkan serta bermanfaat bagi Gerakan Pramuka dan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Ka.Kwarnas mengajak anggota dewasa Gerakan Pramuka untuk lebih merapatkan barisan dan menyatukan gerak langkah untuk percepatan dalam pembentukan karakter kaum muda Indonesia. Kepada para Pimpinan Kwartir Daerah, Kwartir Cabang, Kwartir Ranting Gerakan Pramuka dan para Pembina Pramuka di seluruh Indonesia, Ka. Kwarnas menghimbau untuk dapat meningkatkan kualitas gugusdepan sebagai wahana pendidikan karakter bangsa. Tema Hari Pramuka ke-53 tahun ini adalah “Mantapkan Pembentukan Karakter Kaum Muda Melalui Gugus depan Terakreditasi” menyatakan bahwa komitmen Gerakan Pramuka sangat tinggi terhadap pembentukan karakter bangsa yang lebih baik.
Kepada para penerima penghargaan dari Gerakan Pramuka, saya sampaikan selamat, terima kasih dan penghargaan yang tinggi, atas jasa-jasa, pengabdian, dan kerjasama selama ini dalam meningkatkan aktivitas Gerakan Pramuka. Semoga penghargaan yang telah diberikan dapat lebih membantu Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuannya.Sebelumnya panitia Pelaksana Hari Pramuka Kabupaten Batang hari Hinduniah melaporkan, dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Pramuka di Kabupaten Batang Hari, Panitia menggelar Lomba Cerdas Cermat Pangkalan Pramuka Gudep SLTA tanggal 21 Agustus 2014 di Lemdika Batang Hari, Pesta Siaga, 23 Agustus 2014 di Lemdika, Lomba Jalan Indah dari SD sederajat sampai SLTA 25 Agustus 2014 di Kota Muara Bulian, dengan peserta 151 regu putra dan putri, ulang janji Pramuka 25 Agustus 2014 di Lemdika, upacara hari Pramuka 26 Agustus 2014 di Halaman Kantor Bupati dan ziarah ke makam pahlawan Kabupaten Batang Hari di Kelurahan Sridadi.
Acara ditandai dengan atraksi dari para anggota Pramuka, penyerahan hadiah dari Panitia kepada para pemenang lomba yang diserahkan langsung oleh Bupati Batang Hari Sinwan, SH beserta Ibu serta pejabat lainnya. (Dio)