Kamis, 28 November 2024 | 18:04:24

PERINGATAN HARI KESAKTIAN PANCASILA DI BATANG HARI KHITMAD
Diposting Oleh DISKOMINFO Kab. Batang Hari | Berita Daerah | Selasa, 07 Oktober 2014 - 09:21:22 WIB



Muara Bulian, Humas.
 
                Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2014 di Kabupaten Batang Hari berlangsung khitmat dan tertib, bertindak selaku Pembina Upacara Dandim 0415 Batang Hari Fredy Sianturi, dihadiri  Bupati Batang Hari Sinwan, SH, Ketua Sementara DPRD Kabupaten Batang Hari Mahdan, S.Kom,  para Forkompinda Batang Hari, Sekda Batang Hari Drs.H. Ali Redo,  para Kepala SKPD, Mahasiswa dan pelajar serta undangan lainnya.
            Pembina Upacara Fredy Sianturi pada kesempatan tersebut membacakan Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  (Mendikbud) RI  Muhammad Nuh yang intinya mengatakan, Pancasila telah mempersatukan kita sebagai bangsa dan negara secara utuh, Pancasila memperkuat sendi  kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik masyarakat.
          Nilai-nilai Pancasila membuat masyarakat kita semakin matang dalam kehidupan politik sebagai mana telah kita tampilkan dalam Pemilu beberapa waktu lalu. Hal ini sekaligus menepis seolah –olah pancasila kurang memperoleh perhatian bersama sejak Reformasi 1998.Oleh sebab itulah, tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2014 ini, Penguatan Nilai –Nilai Pancasila Untuk Meningkatkan Kualitas Demokrasi” , hal ini relevan dengan kenyataan sosial politik seperti ini sudah seharusnya meneguhkan sikap kita bahwa Pancasila adalah sumber nilai jati diri bangsa sekaligus fondasi negara kita.
        Sebagai falsafah negara,  Pancasila menjadi acuan kita  dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur  dan sejahtera. Salah satu fenomena dalam era Globalisasi adalah terjadinya lintas batas nilai – nilai antar bangsa bahkan antar komunitas atau kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kecil. Di antara nilai atau faham yang melintas -batas itu adalah radikalisme.Faham ini karakternya adalah selalu merasa yang paling benar sendiri dan mengabaikan hak -hak dasar orang lain. Sudah tentu  radikalisme dan faham sejenis lainnya sangat lah bertentangan dengan Pancasila yang sangat menghormati dan menghargai kebhinekaan.
        Oleh karena itu, kita harus bersyukur dan terus memperkuat pancasila yang telah menunjukkan dan memungkinkan kita hidup Berdampingan secara damai, harmonis dan penuh toleransi dengan siapa saja yang berbeda latar belakang agama, suku, ras, adat istiadat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekaligus, kita harus mengikis benih dan tumbuh
Nilai faham radikalisme dan sejenisnya.Kita semua, tentu ingin membangun bangsa yang berperadaban unggul, yang salah satu cirinya adalah bangsa yang mampu menunjukkan karakter dan jati diri nya,tanpa harus kehilangan kesempatan dan kemampuan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain,serta mampu mengaktualisasikan makna yang dikandungnya sesuai dengan perkembangan zaman.
       Dengan demikian, Pancasila menjadi sistem nilai yang hidup Untuk itu, kita harus terus menerus menumbuhkembangkan Nilai-nilai Pancasila kepada semua generasi, utamanya para generasi penerus bangsa Indonesia yang kita cintai ini.Pendidikan, merupakan sistem yang bisa melakukannya secara efektif, karena melalui sistem pendidikan, penggalian, penanaman, pengembangan dan pengamalan nilai Pancasila dapat dilakukan secara sistemik, sistematik dan secara masif. dan  terhitung mulai  tahun 2013, seiring dengan implementasi Kurikulum 2013, pemerintah melakukan penguatan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarga Negaraan dan mata pelajaran lainnya, baik substansi maupun metodologi pembelajarannya, agar dapat dihasilkan warga negara yang semakin cinta dan bangga terhadap bangsa dan negaranya,  sekaligus menjadi warga Negara yang efektif dan bertanggungjawab.
            Akhirnya Mendikbud menegaskan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang kita peringati setiap tahun haruslah kita jadikan sebagai upaya melestarikan, mengamalkan, mengembangkan    dan   mempromosikan Pancasila sebagai sumber nilai yang telah teruji dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (dio)