BUPATI SINWAN SERAHKAN BANTUAN SOSIAL KEPADA SAD TNBDDiposting Oleh DISKOMINFO Kab. Batang Hari | Berita Daerah | Rabu, 18 Maret 2015 - 10:28:21 WIB
Muara Bulian, Humas
Bupati Batanghari, Sinwan SH, bersama Kapolda Jambi, Brigjen Pol Bambang Sudarisman, dan Danrem 042/Gapu, Kol Inf Harianto pada Kamis 12 Maret 2015 menyalurkan tali kasih berupa bantuan Sandang, Pangan dan Kesehatan pada warga Suku Anak Dalam (SAD) yang berada dilokasi Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Desa Olak Besar Kecamatan Batin XXIV. Penyaluran bantuan yang dilakukan langsung dipemukiman warga SAD tersebut dihadir dalam kesempatan tersebut, Staf Ahli Gubernur Jambi Drs.Asnawi, AB, Dandim 0415 Batang Hari Fredy Sianturi, Kapolres Batang Hari Heri Widagdo, Sekda Batanghari Ali Redo, para Kepala SKPD terkait, Camat Batin XXIV, para wartawan serta undangan lainnya.
Bupati Batanghari, Sinwan, dalam kesempatan tersebut mengatakan, bantuan yang kami serahkan merupakan bentuk keprihatinan Polda Jambi, dan Korem Gapu serta Pemkab Batanghari terhadap pemberitaan warga SAD. Dimana, ada 11 warga SAD yang meninggal dunia beruntun selama bulan Januari-Ferbuari 2015 akibat kelaparan di dalam hutan. Kami datang kesini karena merasa terpanggil, karena kami prihatin terhadap pemberitaan yang mengatakan ada 11 warga SAD meninggal dunia karena kelaparan.
Menurut Bupati Sinwan, Pemkab Batanghari senantiasa memantau perkembangan warga SAD yang ada diwilayah Bumi Serentak Bak Regam, dengan selalu berkoordinasi dengan Kepala Desa setempat beserta tokoh masyarakat yang wilayahnya ada SAD, sehingga bila terjadi sesuatu, pihak Pemkab Batanghari langsung memberikan bantuan, kita sangat memperhatikan warga SAD, kita punya paramedis seperti bidan desa yang membantu warga SAD. Termasuk kades yang sering berkomunikasi dengan mereka. Bahkan tidak sedikit Puskesmas yang setia melayani kesehatan Warga SAD.
Pada kesempatan tersebut, Polda menurunkan tim medis mereka dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi guna melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap kesehatan warga SAD. Korem 042/Gapu juga menurunkan tim medis mereka yang berasal dari Dokter Rumah Sakit Bratanata. Pemkab Batanghari juga menurunkan dokter dan Bidan Desa ke pemukiman warga SAD di Kotoboyo. Tiga tim medis ini langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada para warga SAD yang menderita sakit.
Bantuan yang diberikan ketiga unsur tersebut antara lain, dari Polda Jambi ada beras 5 ton, gula, kopi, rokok, bubur kacang ijo. Bantuan dari Korem 042/Gapu berupa beras sebanyak 2,5 ton, serta pakaian layak pakai. Ada juga bantuan CSR dari Pelindo II berupa membantu sembako. Pemkab Batanghari sendiri memberikan bantuan kain sebanyak 10 kodi dan pengobatan masal.
Sebagai informasi, salah seorang pendamping dari Komunitas Konservasi Indonesaia (KKI) Warsi : Doni, di lokasi TND terdapat 4 kelompok, 1 diantaranya kelompok yang berada didesa Olak Besaar Keamatan Batin XXIV berjumlah 244 jiwa, dari jumlah tersebut sudah ada beberapa anak yang menimba ilmu di secara formal baik ditingkat SD, SMP maupun SMA/Pesantren, pada umumnya kami mengajari anak SAD Baca tulis didalam hutan dan yang usia sekolah yang ada saat ini umumnya bisa baca tulis, 10 orang diantaranya sudah memiliki kendaraan motor roda dua, dan satu orang telah memiliki KTP Batang Hari dan yang bersangkutan bahkan sudah kredit motor pada dialer.
Dilokasi Kapolda dan Danrem sempat berdialog dengan SAD, yang intinya kedua petinggi pada dua instansi di Provinsi Jambi tersebut mengharapkan agar warga SAD dapat hidup menetap dan dapat berkebun untuk menyambung hidup serta dapat membaur dengan masyarakat lainnya. Hilangkan budaya melangun tapi pikirkan masa depan anak cucu SAD dimasa mendatang, sehingga tidak terjadi lagi warga SAD yang mati karena kelaparan atau kekurangan makanan, Bantuan yang diberikan saat ini hanya bersifat sementara sebagai tanda kepedulian dari Polda Jambi, Danrem 042/Gapu dan Pemerintah daerah. Pemerintah juga menawarkan sekolah dan pelayanan kesehatan bila warga SAD berkemauan untuk itu.
Bahkan untuk memotivasi warga SAD, Kapolda dan Danrem 042/Gapu berjanji untuk mengangkat dua orang warga SAD untuk menjadi anggota TNI dan Anggota Polri bila ada yang memenuhi syarat.Menanggapi permintaan dari Danrem dan Kapolda, salah seorang warga SAD (Temenggung Menti) menegaskan, kami berterimo kasih atas bantuan yang diberikan saat ini, kami wargo SAD tidak mau menerimo bantuan rumah, kami harus melangun dan tidak mau menyekolahkan anak kami di sekolah umum, itu melanggar adat leluhur kami, kami tidak mau kualat dengan leluhur.
“Tapi kalau diberi lahan kebun, kami mau bekebun untuk menyambung hidup keluargo kami, dan kamipun bila ada yang meninggal atau yang sakit, karena sudah diberi kebun maka kami akan bagi tugas ada yang jaga kebun dan ada yang menunggu yang sakit, dan kami mau anak kami pintar, tapi tidak sekolah di sekolah umum tapi belajar di hutan ini seperti yang dilakukan Warsi selama ini “. (dio)