Kamis, 28 November 2024 | 16:58:06

HAK SUDAH HAMPIR TERPENUHI PARA PENYULUH DITUNTUT JALANKAN TUPOKSI DENGAN MAKSIMAL
Diposting Oleh DISKOMINFO Kab. Batang Hari | Berita Pemerintahan | Selasa, 21 April 2015 - 08:08:52 WIB



Muara Bulian, Humas.
 
         Bupati Batang hari Sinwan, SH diwakili Sekda Drs.H. Ali Redo membuka resmi Temu Teknis/Temu Karya Penyuluh serta Temu Koordinasi UPSUS Padi, Jagung dan Kedele (Pajale) Se-Kabupaten Batang Hari Tahun 2015, Senin,  20 April 2015  diruang Pola Kantor Bupati Batang Hari dihadiri : Komandan Kodim 0415 Batang Hari beserta Jajarannya, Para Asisten, Staf Ahli,  Kabag  dilingkungan Setda Kabupaten Batang Hari,   Kepala SKPD Kabupaten Batang Hari  Ketua Komisi Penyuluh Kabupaten Batang Hari, Camat, Danramil dan Babinsa Se-Kabupaten Batang Hari,  Kepala BP3K  serta Para Penyuluh se-Kabupaten Batang Hari.
         Bupati pada kesempatan tersebut  mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan pertanian, utamanya dalam rangka mensukseskan program nasional untuk pengembangan padi, jagung dan palawija (Pajale) ini. Kami menyadari bahwa  urusan ketahanan pangan merupakan urusan penting dalam pembangunan daerah dan nasional. Untuk itu kita terus berupaya mensukseskan program nasional yang berkaitan dengan pembangunan pertanian secara umum.
Semoga melalui acara ini  bermanfaat untuk bekal kita khsusu para PPL  dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai seorang penyuluh di Kabupaten Batang Hari pada masa yang akan datang.
     Mengutip sambutan Bapak Menteri Pertanian Republik Indonesia pada acara Temu Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 23 Maret 2015 di Semarang, bahwa berhasil atau tidaknya pelaksanaan UPSUS Swasembada Pangan menjadi indikator, kinerja kelembagaan penyuluhan dan penyuluh. Realisasi pendampingan dan pengawalan tersebut selain langsung  kelapangan juga didukung  adanya  laporan mingguan pelaksanaan UPSUS Pajale, Kontrak Kinerja Penyuluh dalam pelaksanaan UPSUS Pajale, yang tercermin pada : Peningkatan persentase petani yang menerapkan tanam serempak,  menerapkan sistem irigasi berselang dan macak-macak dari total luas area sawah, menerapkan rekomendasi pemupukan  berimbang spesifik lokasi,  menerapkan varietas unggul, serta Peningkatan persentase petani yang menerapkan pendekatan pengendalian hama ramah lingkungan.
          Selain itu ada beberapa hal yang perlu disikapi oleh para penyuluh dan petugas lapangan dalam melaksanakan tugas dan pendampingan terhadap para petani dilapangan, yaitu Pendampingan terhadap petani dalam usahanya adalah menjadi urusan pokok bagi para penyuluh,  Penyuluh merupakan ujung tombak dalam penyampaian informasi agar petani dapat menerapkan teknologi, meningkatkan produktivitasnya dan bagaimana meningkatkan luas tanamnya, pendampingan kegiatan petani menjadi salah satu faktor  menuju keberhasilan petani dalam usahanya,  Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang berada di Kecamatan memiliki peran strategis dalam menentukan keberhasilan pembangunan pertanian, dan meningkatkan motivasi serta profesionalisme bagi penyuluh pertanian.
         Selanjutnya Bupati mengharapkan agar penyuluh selalu dekat dengan petani, tidak saja berdekatan fisik, namun yang lebih penting bagaimana kita dapat membangun kedekatan emosional, sehingga akan mempermudah kita untuk memotivasi mereka dalam penerapan teknologi yang lebih maju, tangguh, efesien dan lebih menguntungkan., antara lain penyuluh dapat bertempat tinggal di wilayah binaan masing-masing, supaya dapat lebih aktif berkomunikasi dengan petani dan masyarakat.
      Untuk percepatan pencapaian Swasembada pangan pemerintah pusat menggulirkan program nasional UPSUS peningkatan produksi Pajale. untuk mensukseskan program nasional ini, pemerintah Kabupaten Batang Hari menetapkan target produksi ketiga komoditas tersebut sebagai berikut :Padi sebesar 49.757 Ton Gabah Kering Giling, Jagung sebesar 1.408 Ton Pipilan Kering, Kedele sebesar 925 Ton Biji Kering.
        Target produksi yang dibebankan kepada Kabupaten Batang Hari diatas memang cukup besar, jika dibandingkan dengan luas lahan yang telah digarap secara reguler oleh petani. Disisi lain tantangan dan kendala yang dihadapi adalah alih fungsi lahan,perubahan iklim,degradasi lingkungan, sarana irigasi yang rusak dan minat berusahatani yang rendah.
 Namun saya berharap dengan upaya khusus pajale ini, pemangku kepentingan, BPPKP, Dispertan, dan TNI AD dapat tersus meningkatkan sinergitas guna mencapai tugas mulia ini, semoga keterlibatan  TNI AD dapat lebih memotivasi petani untuk dapat bersemangat dalam berusahatani, terutama untuk 3 komoditas  diatas.
       Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas BPPKP, perlu  kerjasama saling mendukung dengan instansi terkait seperti  Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan Perikanan dan Dinas Kehutanan, dan Dinas Teknis Lainnya, sehingga pembangunan di sektor pertanian, perikanan dan kehutanan dapat berjalan sebagaimana yang kita harapkan.
   Selanjutnya penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan harus mampu  membangun komitmen bersama, dalam rangka pendampingan dan mensukseskan program-program Pemerintah, seperti,Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) dan program-program lain yang mampu menyentuh langsung terhadap petani di pedesaan sehingga  petani akan lebih berdaya dalam meningkatkan pendapatan dalam usahataninya.  Untuk itu kiranya para penyuluh benar-benar menyadari dan memahami tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya sebagai agen pembaharu, penggerak, motivator dan dinamisator yang handal dan dapat dibanggakan ditengah-tengah masyarakat kita dipedesaan.
       Saat ini fasilitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan penyuluhan hampir semuanya sudah terpenuhi, baik itu sarana tranportasi, sarana pertemuan, bahkan sarana administrasi bagi penyuluh sudah tersedia, untuk itu saya berharap kinerja para penyuluh terus ditingkatkan.Utamanya untuk mendukung program-program pembangunan sektor pertanian secara umum.Kita harus menyadari sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat yang mempunyai fungsi utama yaitu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
        Oleh karena itu bekerjalah dengan sunguh-sunguh, manfaatkan sarana prasarana yang ada untuk mendukung kegiatan penyuluhan.Harapan saya kedepan jadilah seorang tenaga penyuluh yang handal, kreatif, inovatif dan kredibel dibidangnya masing-masing, yang mampu mengembangkan profesionalismenya.Kemudian pada kesempatan  yang baik ini pula, saya menginstruksikan kepada para Camat sebagai Kepala Wilayah untuk terus memantau perkembangan UPSUS Pajale di wilayah masing-masing bersama dengan Kepala BP3K, Danramil dan Babinsa serta penyuluh.Saya yakin dan percaya bila kita semua bersama-sama berupaya bahu membahu, maka upaya kita untuk mensukseskan UPSUS PAJALE di Kabupaten Batang Hari tersebut akan dapat kita capai.
         Sebelumnya  Kepala BPPKP Batang hari Irwan melaporkan, kegiatan temu penyuluh ini diikuti oleh 250 peserta utusan dari  Kodim 0415 Batang Hari beserta Jajarannya, Para Asisten, Staf Ahli,  Kabag  dilingkungan Setda Kabupaten Batang Hari, Kepala SKPD Kabupaten Batang Hari,  Ketua Komisi Penyuluh Kabupaten Batang Hari, Camat, Danramil dan Babinsa Se-Kabupaten Batang Hari,  Kepala BP3K  serta Para Penyuluh se-Kabupaten Batang Hari.
          Menurut Irwan Temu Teknis/Temu Karya Penyuluh dan Temu Koordinasi Upsus Padi, Jagung Dan Kedele (Pajale) Se-Kabupaten Batang Hari Tahun 2015 merupakan   adalah salah satu upaya Pemkab Batang Hari meningkatakan sinergitas antar pemangku kepentingan dalam rangka mensukseskan upaya khusus peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedele guna mewujudkan program ketahanan pangan di Kabupaten Batang Hari. (dio)