Muara Bulian – DISKOMINFO
Menjemput nan tinggal, menggali nan tebenam, mengumpul nan taserak menjadi tema dalam rangka acara rangkaian lomba-lomba untuk memeriahkan ulang tahun kabupaten Batanghari ke-69 yang dilaksanakan oleh Lembaga Adat Daerah Batanghari (LAD). Acara tersebut dibuka oleh Bupati Batanghari selaku Dewan Pembina LAD Batanghari yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Batanghari H.Bakhtiar,SP, bertempat di Halaman rumah lembaga adat Batanghari pada Jum’at pagi (17/11). Hadir pada acara tersebut para Forkompinda Batanghari, Kakankemenag Batanghari, para kepala OPD Batanghari, Ketua Penasehat LAD Batanghari Hj. Yunninta Syahirsah, Ketua lembaga adat Batanghari beserta perangkatnya, Ketua lembaga adat kecamatan, kelurahan dan desa, para peserta lomba serta undangan lainnya.
Ketua Lembaga adat batanghari dalam sambutannya mengatakan bahwa perjumpaan kita dengan hidup dan kehidupan semakin hari makin dinyakinkan bahwa gerak, dinamika dan perubahan adalah tantangan yang harus dihadapi, menyikapi perubahan hidup dan kehidupan ini seolah kita dipaksa untuk beradaptasi dan meninggalkan norma dan adat yang selama ini dipedomani. Perlu kita renungkan bahwa perubahan adalah bagian pertanda kehidupan sebagaimana seloko adat badan nan sambil berayut. Ucapan terimakasih yang tiada terhingga juga kami haturkan kepada datuk-datuk yang berkenan datang memenuhi hajat na taniat di ati, azam nan tabesit dilidah diorang banyak.
Bupati Batanghari dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah batanghari H.Bakhtiar,SP mengungkapkan bahwa adat dan budayo bagi orang batanghari merupakan alat perekat dan pemersatu masyarakat, walaupun masyarakat batanghari terdiri dari berbagai suku bangsa atau kalbu dan agamo, namun dalam kehidupan sehari-hari kita dapat hidup bersama secara harmonis yaitu sedencing bak besi seciap bak ayam serumpun bak sre dan serentak bak regam. “Kegiatan ini adalah salah satu forum silaturahmi kita yang sangat baik untuk mensosialisasikan adat budaya kita, termasuk juga perekat antar sesama kita, apalagi ada acara keakraban antara kolbu-kolbu antara lain kolbu jawa, bugis, sunda, padang, palembang dan lain-lian yang tujuannya adalah untuk mempererat tali persaudaraan kita sebagai masyarakat batanghari yang sama-sama mengisi pembangunan dibumi serentak bak regam batanghari.” Jelas Bupati.
Bupati menambahkan agar realitas sosial budaya dibatanghari cukup beragam dan keragaman adat dan budayo serta agama diakui oleh negara yang merupakan khasanah kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan, dimano bumi dipihak disitu langit dijunjung, dimano tembilang tecacak disitu tanaman tumbuh. Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua dan dapat berjalan lancar hingga selesai, Untuk itu karena kemajuan ilmu tanpa didasari akhlaq samo dengan melepas kijang kerimbo, melempar batu kelubuk, hendaknya kato selokoh adat dapat dijadikan muatan lokal di sekolah-sekolah mulai dari SD sampai ke perguruan tinggi khususnya dibatanghari, harap Bupati.
Acara dilanjutkan dengan penanaman pohon khas batanghari oleh Sekda, Ketua Pengadilan Negeri dan Kapolres batanghari serta diakhiri dengan meninjau stan lomba masakan tradisional batanghari oleh Ketua Penasehat LAD Batanghari (News/Photo: Takim)