Bupati H.Abdul Fattah SH Contohkan Cintai Lingkungan HidupDiposting Oleh DISKOMINFO Kab. Batang Hari | Berita Daerah | Senin, 24 Juni 2013 - 11:34:33 WIB Muara Bulian, Humas
Bupati Batang Hari H. Abdul Fattah, SH, Wabup Sinwan, SH, Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Batang Hari, para Kepala SKPD melakukan pelepasan Burung Merpati, pelepasan benih ikan di anak Sungai Batang Hari dan Penanaman bibit Pohon pada Lokasi Puncak Peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia (LHS) Tingkat Kabupaten Batang Hari di samping kantor Dinas PU Kabupaten Batang Hari Jalan Sultan Thaha Syaifudin Muara Bulian, Senin, 17 Juni 2013.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memotivasi masyarakat luas agar mencintai lingkungan disekitarnya guna menjaga dan melestarikan lingkungan yang bersih, sehat dan asri untuk diwariskan kegenerasi penerus.
Acara puncak Hari LHS Tingkat Kabupaten Batang Hari diawali dengan Upacara bersamaan dengan Apel Hari Kesadaran Nasional 17 Juni 2013 di Halaman Kantor Bupati, bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) Bupati H. Abdul Fattah, ditandai dengan Pembacaan Teks Pencasila oleh Irup dan Pembacaan Pembukaan UUD 1945 serta Panca Prasetya Korpri oleh petugas.
Bupati Batang Hari H. Abdul Fattah, SH pada kesempatan tersebut membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup RI Prof.DR.Balthasar Kambuaya, MBA yang pada intinya mengatakan, Peringatan hari LHS tahun 2013 berthema “ Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi untuk selamatkan Lingkungan “ selaras dengan thema dari Badan Lingkungan Hidup Dunia : United National Environment Programme (UNEP) yakni Think. Eat. Save, yang intinya memberi gambaran yang mudah serta membuka kesadaran kita semua atas pentingnya menyikapi pemanfaatan makanan dan sumber daya alam termasuk pemanfaatan bahan makanan secara bijak.
Menurut Menteri LH, persoalan makan sangat terkait dengan prilaku manusia melalui gaya hidupnya, terutama dalam memenuhi kebutuhan, khususnya pada perilaku membuang makanan yang menyebabkan pemborosan keuangan serta limbah makanan yang menyebabkan pencemaran lingkungan, pemborosan konsumsi bahan bakar yang telah digunakan untuk transfortasi, penyimpanan dan pendistribusian, penggunaan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida yang digunakan selama masa penumbuhan tanaman, makanan membusuk menciptakan lebih banyak metana yakni salah satu penyebab gas rumah kaca dan kontribusi terhadap pemanasan global.
Masalah limbah makanan terjadi diseluruh negara, termasuk di Indonesia, namun kondisi alam kita di Indonsia jauh lebih mampu memanjakan warganya dengan jenis bahan makanan yang banyak dibandingkan alam lain di belahan berbagai sumber daya alam seperti flora dan fauna tersebar di 17.058 Pulau dari Sabang sampai Maraoke.
Pada Pekan Lingkungan Indonesia (PLI) 2013 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center,Hall A tanggal 30 Mei sampai 2 Juni 2013, PLI menerapkan prinsif Zero Waste Event, yang selama penyelenggaraan bersih dari sampah berserakan dan mendaur ulang semua sampah, termasuk sisa makanan dan botol air kemasan, sehingga diakhir acara diketahui jumlah sampah yang dihasilkan serta pengelolaan dan pemanfaatan kembali sampah tersebut.
PLI ke 17 tahun 2013 bersamaan dnegan pameran CSR ke-5 dan pameran teknologi terbaru ke-3 yang secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Boediono, yang diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan antara lain : lomba menggambar dan mewarnai untuk 900 orang anak sekolah, lomba poto lingkungan, lomba green musik, sepeda santai, seminar dan workshop.
Acara ditandai dengan penyerahan bantuan Mobil operasional Dinas untuk para dokter-dokter yang bertugas di Puskesmas dalam Kabupaten Batang Hari oleh Bupati H. Abdul Fattah, yang secara simbolis diserahkan kepada Kepala Puskesmas Durian Luncuk, Kepala Puskesmas Mersam, Maro Sebo Ulu dan kepala Puskesmas Penerokan.